Sinar-X adalah sejenis radiasi ion bertenaga besar yang bila terjadi kontak dengan suatu material akan menyebabkan material tersebut kehilangan elektron dan terionisasi. Paparan radiasinya diukur dengan satuan rad atau unit radiasi yang diserap. Satuan lain adalah penghitungan berdasarkan kerusakan biologis akibat paparan radiasinya.
Penting untuk diingat, bahwa sinar-X mempengaruhi hanya jaringan tubuh yang mendapat kontak langsung dengan sinarnya. Misalnya rontgen pada tangan tidak menimbulkan pengaruh radiasi ke organ lainnya.
Bahaya Sinar-X
Sinar-X adalah suatu radiasi berenergi kuat yang tergantung pada dosisnya, dapat mengurangi pembelahan sel, merusak materi genetik, dan menimbulkan defek pada bayi yang belum dilahirkan. Sel-sel yang membelah cepat adalah paling sensitif terhadap paparan sinar-x. Bayi dalam perut ibu sensitif terhadap sinar-x karena sel-selnya masih dalam taraf pembelahan dengan cepat, dan berkembang menjadi jaringan dan organ yang berbeda-beda. Pada dosis tertentu, paparan sinar-x pada wanita hamil dapat menyebabkan keguguran atau cacat pada janin yang dikandungnya, termasuk kemungkinan terjadinya kanker pada usia dewasa. Memang sebagian besar prosedur pemaparan sinar-x menghasilkan radiasi yang relatif ringan. Namun sebagai langkah jaga-jaga, penggunaan sinar-x pada wanita hamil kecuali benar-benar perlu, harus dihindari. Wanita yang melalui pemeriksaan rontgen sebelum mengetahui status kehamilannya harus berbicara kepada dokternya.
Bayi dalam perut ibu adalah sensitif terhadap sinar X karena bayi tersebut sedang mengalami pembelahan sel-sel secara cepat untuk menjadi jaringan dan organ yang bermacam-macam.Tergantung pada tingkat paparannya, sinar X yang dipaparkan kepada wanita hamil dapat berpotensi menimbulkan keguguran, atau cacat janin, termasuk malformasi, pertumbuhan terlambat, terbentuk kanker pada usia dewasanya, atau kelainan lainnya. Komisi pengaturan nuklir memberikan gambaran radiasi 2-6 pada janin akan meningkatkan resiko terbentuknya sel kanker. Namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara paparan 5 – 10 rad pada wanita hamil dan cacat bawaan. Berikut adalah tabel yang merangkum efek sinar-X terhadap janin dalam rahim.
Sebuah penelitian di Inggris memperkirakan jumlah paparan sinar X pada janin setelah ibunya mengalami pemeriksaan rontgen sebelum menyadari bahwa mereka dalam keadaan hamil. Hasil pemeriksaannya cukup menggembirakan, bahwa janin hanya terpapar 0.5 – 1.5 rad setelah pemeriksaan rontgen perut atau punggung bawah ibu, sementara bagian tubuh ibu yang jauh menerima paparan 10-100x lebih rendah. Komisi pengaturan nuklir membatasi satuan 2 rads sebagai ambang radiasi yang mungkin menyebabkan kerusakan janin.
Usia Kehamilan (minggu ke) | Efek |
0–1 (pre-implantasi) | Kematian embryo |
2–7 (pembentukan organ) | Malformasi, pertumbuhan terhambat, kanker |
8–40 (fetal stage) | Malformasi, pertumbuhan terhambat, kanker, gangguan pertumbuhan mental |
Tidak diketahui kadar radiasi yang aman untuk janin. Bahaya pada bayi anda antara lain meningkatnya risiko mutasi dan risiko kanker di kemudian hari. Beberapa dokter yakin jumlah sinar-X yang aman selama kehamilan adalah tidak menjalani sama sekali.
Para peneliti menjadi makin sadar pada potensi bahaya radiasi pada janin. Saat ini, mereka percaya janin berada pada risiko terbesar antara 8 dan 15 minggu kehamian (antara usia janin 6 minggu dan 13 minggu.)
Masalah, seperti pneumonia atau apendiksitis, dapat terjadi pada wanita hamil dan memerlukan sinar X untuk diagnosis yang memadai dan pengobatan. Diskusikan kebutuhan sinar X dengan dokter anda. Merupakan tanggung jawab anda untuk memberitahu dokter anda dan orang lain yang terlibat dalam perawatan kesehatan anda bahwa anda hamil atau mungkin hamil sebelum anda menjalani tes kesehatan. Akan lebih mudah menanyakan mengenai keamanan dan risiko sebelum tes dilakukan.
Jika anda menjalani tes sinar X atau serangkaian sinar X, lalu mengetahui bahwa anda hamil, tanyakan pada dokter anda mengenai kemungkinan risikonya terhadap bayi anda. Dokter anda akan memberikan saran pada anda.
Computerized tomographic scan, juga disebut CT scan, merupakan bentuk spesialisasi sinar X. teknik ini menggabungkan sinar X dengan analisis komputer. Banyak peneliti percaya jumlah radiasi yang diterima janin dari CT scan jauh lebih rendah daripada yang diterima dari sinar X biasa. Akan tetapi, tes ini harus dilakukan dengan waspada sampai kita mengetahui lebih banyak mengetahui efeknya bahkan jumlah radiasi yang kecil ini terhadap janin.
Magnetic resonance imaging, juga disebut MRI, merupakan salah satu alat yang banyak digunakan saat ini. Pada saat ini, tidak ada efek membahayakan dalam kehamilan yang dilaporkan dari penggunaan MRI. Akan tetapi, yang terbaik adalah menghindari MRI selama trimester pertama kehamilan.
sriusan ini??
BalasHapusIya...makanya kalo ibu hamil mau ronsen, harus konsul ke dokter dulu.
BalasHapus