INFONUKLIR.COM.
Banyak orang tidak menyangka bahwa benda-benda yang berada di rumah
mereka mengandung senyawa radioaktif. Sebagian produk rumah tangga dan
produk konsumer lainnya memang diproduksi oleh industri nuklir.
Sementara radiasi alam mengelilingi kita setiap harinya, para ilmuwan
selama beberapa dekade terakhir telah menghabiskan waktunya untuk
menyempurnakan penggunaan radiasi buatan bagi kepentingan masyarakat.
Aplikasi di bidang kedokteran nuklir adalah yang paling dikenal oleh
publik saat ini. Yang belum diketahui oleh khalayak umum, bahwa radiasi
yang dihasilkan oleh reaktor nuklir atau siklotron, memiliki banyak
manfaat yang dapat diintegrasikan ke dalam produk konsumer maupun
alat-alat rumah tangga.
Mari kita simak beberapa produk yang mengandung senyawa radioaktif berikut ini :
1. Detektor asap
Berguna untuk mendeteksi asap kebakaran di dalam rumah atau kantor, mengandung unsur radioaktif Americium-241. Americium-241 termasuk dalam elemen transuranik, dengan waktu paruh 423,6 tahun. Americium-241 meluruh dengan memancarkan radiasi sinar alpha. Partikel asap akan berikatan dengan ion yang berasal dari ionisasi partikel udara akibat radiasi sinar alpha, sehingga menghambat arus listrik. Sirkuit elektronik akan mendeteksi perubahan tegangan listrik sehingga membunyikan alarm.
2. Jam tangan dan jam dinding
Jam tangan dan jam dinding modern menggunakan sedikit gram Tritium (H3) atau Promethium-147 sebagai sumber cahaya. Jam-jam ini menggunakan Radium-226 sebagai sumber cahaya karena sifatnya dapat bersinar dalam gelap (glow in the dark). Radium-226 memancarkan sinar gamma yang dapat menembus organ tubuh sehingga dihentikan penggunaannya pada tahun 1960-an. Tritium memancarkan sinar beta yang tidak dapat menembus kulit sehingga lebih aman untuk digunakan. Pada masa perang dunia kedua, jam “glow in the dark” ini digunakan oleh para pilot yang terbang malam hari.
3. Keramik
Material keramik seperti ubin atau tembikar, mengandung Uranium, Thorium, dan Potassium dengan kadar alami yang terkonsentrasi dalam glazir (lapisan yang ada pada keramik, gelas, dan lain-lain).
4. Gelas (glassware)
Gelas antik terutama yang berwarna kuning atau kehijauan, mengandung Uranium dengan jumlah yang mudah dideteksi. Gelas Uranium seperti ini disebut juga dengan gelas Vaseline. Para kolektor menyukai gelas Uranium karena warna cahayanya yang menarik dalam gelap. Gelas ini dibuat dengan menuangkan Uranium kedalam bahan sebelum proses pembakaran. Gelas ini dijual secara luas hingga tahun 1920-an. Bahkan pada gelas biasa, terdapat kandungan Kalium-40 atau Thorium-232 dengan kadar cukup tinggi sehingga dapat dideteksi dengan surveymeter.
5. Lensa
Lensa kamera terutama yang diproduksi pada tahun 1950-an hingga 1970-an, umumnya dilapisi dengan Thorium-232, yang berguna untuk mengubah indeks bias lensa. Senyawa Thorium Fluoride (ThF4) bersifat radioaktif dan sering digunakan sebagai materi antirefleksi pada lensa optik berlapis. Thorium Fluoride mempunyai transparansi optik yang sangat baik dalam kisaran 0.35-12 mikrometer. Radiasi yang dipancarkan adalah partikel alpha yang mudah dihentikan menggunakan lapisan tipis dari bahan lainnya (multilayer coatings).
6. Batu Permata (Gemstone)
Beberapa batu permata seperti zircon, bersifat radioaktif alami. Batu permata dapat diiradiasi dengan menggunakan radiasi neutron di reaktor, dengan tujuan untuk meningkatkan intensitas kilau warna batu permata tersebut. Contoh batu permata yang diiradiasi yaitu beryl, tourmaline, dan topaz. Beberapa berlian buatan dibuat dari oksida logam, misalnya Yttrium oksida yang distabilkan dengan Thorium oksida yang bersifat radioaktif.
7. Lampu petromak
Auer Von Welsbach menemukan prinsip penerangan cahaya dari bahan yang berpijar oleh gas atau minyak tanah pada tahun 1885. Bahan tersebut berupa sebuah mantel dari tenunan katun yang direndam dalam cairan Thorium dan Cerium Oksida. Larutan ini mempunyai emisivitas yang rendah dalam spektrum inframerah namun memiliki emisivitas tinggi dalam spektrum cahaya tampak sehingga meningkatkan efisiensi pencahayaan.
8. Magnetron pada oven microwave.
Magnetron adalah alat untuk menghasilkan gelombang mikro pada microwave. Radiasi gelombang mikro ini yang menyebabkan molekul makanan, terutama molekul airnya, bervibrasi sehingga suhu makanan naik, hingga cukup untuk memasak ataupun menghangatkan makanan. Magnetron tersusun dari silinder tembaga, magnet permanen dan sebuah katoda. Bagian elektroda negatif inilah yang mengandung bahan radioaktif Thorium.
9. Lampu listrik
Thorium telah digunakan dalam filamen tungsten bola lampu biasa. Dosis yang digunakan sangat rendah. US Nuclear Regulatory Comission telah menghitung dosis efektif ekivalen kurang dari 0.001 mrem per tahun untuk seseorang yang telah menghabiskan 8 jam per hari pada jarak 2 meter dari 2 lampu. Bandingkan dengan paparan radiasi latar (background radiation) rata-rata per tahun adalah sekitar 300 mrem. Thorium digunakan untuk stabilitas bahan tungsten dalam proses produksinya, meningkatkan kapasitas arus listrik dan ketahanan elektoda tungsten terhadap temperatur tinggi serta memperpanjang umur elektroda. Thorium Fluoride juga digunakan dalam pembuatan lampu karbon, yang memberikan tingkat intensitas pencahayaan tinggi seperti pada proyektor film dan lampu senter.
10. Komponen Faceplates pada televisi
Unsur Neodymium digunakan untuk melapisi komponen televisi yang disebut dengan faceplates, yang berguna untuk mengurangi refleksivitas layar televisi.
11. Transistor
Beberapa tipe transistor kini diproduksi dengan campuran unsur Tellurium untuk meningkatkan efekivitasnya.
12. Baja
Unsur Vanadium dalam campuran Ferrovanadium, membentuk nitride dan carbide yang stabil pada materi baja, sehingga memberikan peningkatan yang signifikan dalam kekuatan baja, misalnya pada as roda, frame sepeda dan roda gigi. Unsur Hafnium juga digunakan untuk memperkeras struktur baja karena sifatnya yang tahan korosi dan tahan panas.
13. Microphone, loudspeaker dan earphone
Magnet Neodymium merupakan magnet permanen yang kuat, terbuat dari unsur Neodymium murni dan digunakan dalam microphone, loudspeaker serta earphone.
14. Produk kesehatan dan bumbu masak
Sebelum dilarang penggunaannya, Radium pada tahun 1920-an digunakan sebagai bahan aditif pada pasta gigi, untuk memutihkan gigi, contohnya Doramad Radioactive Toothpaste, krim rambut dan bahkan bumbu masak karena dahulu dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit. Iradiasi Radium nasal dahulu digunakan dalam pencegahan penyakit infeksi telinga tengah atau pembesaran tonsil pada akhir tahun 1940-an hingga awal tahun 1970-an di Amerika Serikat.
Sumber:
(www.nuenergy.org/radioactive-materials-are-used-in-our-daily-lives/, www.hps.org/publicinformation/ate/q2224.html)
(http://1st-glass.1st-things.com/gallery-vaseline/slides/custardglasspitcher.html)
Mari kita simak beberapa produk yang mengandung senyawa radioaktif berikut ini :
1. Detektor asap
Berguna untuk mendeteksi asap kebakaran di dalam rumah atau kantor, mengandung unsur radioaktif Americium-241. Americium-241 termasuk dalam elemen transuranik, dengan waktu paruh 423,6 tahun. Americium-241 meluruh dengan memancarkan radiasi sinar alpha. Partikel asap akan berikatan dengan ion yang berasal dari ionisasi partikel udara akibat radiasi sinar alpha, sehingga menghambat arus listrik. Sirkuit elektronik akan mendeteksi perubahan tegangan listrik sehingga membunyikan alarm.
2. Jam tangan dan jam dinding
Jam tangan dan jam dinding modern menggunakan sedikit gram Tritium (H3) atau Promethium-147 sebagai sumber cahaya. Jam-jam ini menggunakan Radium-226 sebagai sumber cahaya karena sifatnya dapat bersinar dalam gelap (glow in the dark). Radium-226 memancarkan sinar gamma yang dapat menembus organ tubuh sehingga dihentikan penggunaannya pada tahun 1960-an. Tritium memancarkan sinar beta yang tidak dapat menembus kulit sehingga lebih aman untuk digunakan. Pada masa perang dunia kedua, jam “glow in the dark” ini digunakan oleh para pilot yang terbang malam hari.
3. Keramik
Material keramik seperti ubin atau tembikar, mengandung Uranium, Thorium, dan Potassium dengan kadar alami yang terkonsentrasi dalam glazir (lapisan yang ada pada keramik, gelas, dan lain-lain).
4. Gelas (glassware)
Gelas antik terutama yang berwarna kuning atau kehijauan, mengandung Uranium dengan jumlah yang mudah dideteksi. Gelas Uranium seperti ini disebut juga dengan gelas Vaseline. Para kolektor menyukai gelas Uranium karena warna cahayanya yang menarik dalam gelap. Gelas ini dibuat dengan menuangkan Uranium kedalam bahan sebelum proses pembakaran. Gelas ini dijual secara luas hingga tahun 1920-an. Bahkan pada gelas biasa, terdapat kandungan Kalium-40 atau Thorium-232 dengan kadar cukup tinggi sehingga dapat dideteksi dengan surveymeter.
5. Lensa
Lensa kamera terutama yang diproduksi pada tahun 1950-an hingga 1970-an, umumnya dilapisi dengan Thorium-232, yang berguna untuk mengubah indeks bias lensa. Senyawa Thorium Fluoride (ThF4) bersifat radioaktif dan sering digunakan sebagai materi antirefleksi pada lensa optik berlapis. Thorium Fluoride mempunyai transparansi optik yang sangat baik dalam kisaran 0.35-12 mikrometer. Radiasi yang dipancarkan adalah partikel alpha yang mudah dihentikan menggunakan lapisan tipis dari bahan lainnya (multilayer coatings).
6. Batu Permata (Gemstone)
Beberapa batu permata seperti zircon, bersifat radioaktif alami. Batu permata dapat diiradiasi dengan menggunakan radiasi neutron di reaktor, dengan tujuan untuk meningkatkan intensitas kilau warna batu permata tersebut. Contoh batu permata yang diiradiasi yaitu beryl, tourmaline, dan topaz. Beberapa berlian buatan dibuat dari oksida logam, misalnya Yttrium oksida yang distabilkan dengan Thorium oksida yang bersifat radioaktif.
7. Lampu petromak
Auer Von Welsbach menemukan prinsip penerangan cahaya dari bahan yang berpijar oleh gas atau minyak tanah pada tahun 1885. Bahan tersebut berupa sebuah mantel dari tenunan katun yang direndam dalam cairan Thorium dan Cerium Oksida. Larutan ini mempunyai emisivitas yang rendah dalam spektrum inframerah namun memiliki emisivitas tinggi dalam spektrum cahaya tampak sehingga meningkatkan efisiensi pencahayaan.
8. Magnetron pada oven microwave.
Magnetron adalah alat untuk menghasilkan gelombang mikro pada microwave. Radiasi gelombang mikro ini yang menyebabkan molekul makanan, terutama molekul airnya, bervibrasi sehingga suhu makanan naik, hingga cukup untuk memasak ataupun menghangatkan makanan. Magnetron tersusun dari silinder tembaga, magnet permanen dan sebuah katoda. Bagian elektroda negatif inilah yang mengandung bahan radioaktif Thorium.
9. Lampu listrik
Thorium telah digunakan dalam filamen tungsten bola lampu biasa. Dosis yang digunakan sangat rendah. US Nuclear Regulatory Comission telah menghitung dosis efektif ekivalen kurang dari 0.001 mrem per tahun untuk seseorang yang telah menghabiskan 8 jam per hari pada jarak 2 meter dari 2 lampu. Bandingkan dengan paparan radiasi latar (background radiation) rata-rata per tahun adalah sekitar 300 mrem. Thorium digunakan untuk stabilitas bahan tungsten dalam proses produksinya, meningkatkan kapasitas arus listrik dan ketahanan elektoda tungsten terhadap temperatur tinggi serta memperpanjang umur elektroda. Thorium Fluoride juga digunakan dalam pembuatan lampu karbon, yang memberikan tingkat intensitas pencahayaan tinggi seperti pada proyektor film dan lampu senter.
10. Komponen Faceplates pada televisi
Unsur Neodymium digunakan untuk melapisi komponen televisi yang disebut dengan faceplates, yang berguna untuk mengurangi refleksivitas layar televisi.
11. Transistor
Beberapa tipe transistor kini diproduksi dengan campuran unsur Tellurium untuk meningkatkan efekivitasnya.
12. Baja
Unsur Vanadium dalam campuran Ferrovanadium, membentuk nitride dan carbide yang stabil pada materi baja, sehingga memberikan peningkatan yang signifikan dalam kekuatan baja, misalnya pada as roda, frame sepeda dan roda gigi. Unsur Hafnium juga digunakan untuk memperkeras struktur baja karena sifatnya yang tahan korosi dan tahan panas.
13. Microphone, loudspeaker dan earphone
Magnet Neodymium merupakan magnet permanen yang kuat, terbuat dari unsur Neodymium murni dan digunakan dalam microphone, loudspeaker serta earphone.
14. Produk kesehatan dan bumbu masak
Sebelum dilarang penggunaannya, Radium pada tahun 1920-an digunakan sebagai bahan aditif pada pasta gigi, untuk memutihkan gigi, contohnya Doramad Radioactive Toothpaste, krim rambut dan bahkan bumbu masak karena dahulu dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit. Iradiasi Radium nasal dahulu digunakan dalam pencegahan penyakit infeksi telinga tengah atau pembesaran tonsil pada akhir tahun 1940-an hingga awal tahun 1970-an di Amerika Serikat.
Sumber:
(www.nuenergy.org/radioactive-materials-are-used-in-our-daily-lives/, www.hps.org/publicinformation/ate/q2224.html)
(http://1st-glass.1st-things.com/gallery-vaseline/slides/custardglasspitcher.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar