Dari kisah nyata
baru-baru ini yaitu seorang gadis muda belia yang gencar sekali
menggunakan teknologi handphone ini. Namun ada kejadian aneh baru-baru
ini menimpanya, sering terjadi gelombang-gelombang kecil yang
menggerakkan tangan-tangannya tanpa disadari hingga menyebabkan gangguan
kesadaran dan akhirnya dia harus dirawat di ruang ICU (Instalasi Care
Unit).
Dari hasil CT Scan didapatkan
penyebabnya adalah radiasi, dilihat dari pekerjaanya,tidak ada yang
kemungkinan menyebabkan radiasi, dari aktivitasnya pun tidak ada, namun
ada satu benda yang kemudian dicurigai dokter karena intensitasnya
bersama nyaris 24 jam, yaitu hand phone yang selalu menemaninya hingga
saat tidur pun.
Begitu tingginya tingkat radiasi yang disebabkan oleh ponsel bagi kesehatan penggunanya seperti timbulnya tumor otak, kanker dan
lain sebagainya peneliti di Amerika telah membuat tip untuk menghindari
atau mengurangi dampak radiasi yang telah di sebabkan oleh ponsel. hal
ini seperti yang telah di ungkapkan dalam situs The Food and Drug
Administration’s yakni:
Bahwa bukti adanya hubungan antara
ponsel dengan masalah kesehatan memang belum ada, namun FDA membenarkan
bahwa ponsel mengeluarkan radiasi level rendah dan energi radiofrekuensi (RF) tidak panas yang tidak akan merusak DNA.
Meskipun demikian, energi RF bersifat
kumulatif dan bisa juga membahayakan jika berlebihan. Apalagi saat ini
sudah banyak anak-anak yang memiliki ponsel dan berisiko terkena radiasi
tersebut. Jika ketika masih kecil sudah terkena radiasi tersebut,
kemungkinan pada saat dewasanya akan mengalami gangguan kesehatan.
Sebelumnya,
organisasi The Environmental Working Group (EWG) pernah melakukan studi
pada tahun 2007 dan melaporkan bahwa adanya peningkatan jumlah anak hiperaktif
sebesar 80 persen pada anak-anak yang semasa kecilnya menggunakan
ponsel atau ketika di dalam kandungan ibunya sering menelepon dengan
ponsel.
Untuk itu, satu-satunya langkah mengurangi
radiasi tersebut adalah dengan menjauhkannya sebisa mungkin dengan
organ tubuh “Sebaiknya gunakan speaker daripada mendekatkan ponsel ke
telinga. Jarak otak dan telinga yang dekat akan membuat radiasinya cepat
masuk ke otak
dan inilah beberapa tip yang telah di
keluarkan oleh peneliti Amerika untuk mengurangi atau menghindari
radiasi yang telah di sebabkan oleh ponsel yakni:
- 1. Menggunakan telepon umum (biasa) jika ingin berbicara cukup panjang
2. Jika tidak memungkinkan memakai speaker, gunakan headset untuk menjauhkan radiasi dari tubuh
3. Tidak meletakkan handphone dalam satu ranjang ketika sedang tidur
4. Cari tahu berapa jumlah RF dari ponsel
dengan menggunakan metode Specific Absorption Rate atau SAR. Di Amerika,
SAR yang diperbolehkan adalah 1,6 watt per kilogram dan setiap ponsel
memiliki SAR yang berbeda-beda.
5. Setiap perusahaan ponsel memberi
keterangan label emisi radiasi pada ponselnya agar konsumen bisa lebih
mengantisipasi bahayanya.
Sudah lama
diakui bahwa gelombang yang berasal oleh telepon genggam alias handphone
bisa menyebabkan gangguan kesehatan dan mental mulai dari yang ringan
sampai yang berat. Beberapa dampak buruk akibat pemakaian telepon tanpa
kabel adalah seperti gangguan emosional pada anak karena penggunaan hape
saat anak-anak serta ibu hamil, tumor otak/glioma, dan lain sebagainya.
Kurangi segera pemakaian telepon seluler anda agar terhindar dari bahaya resikonya dengan bantuan beberapa tips berikut ini :
1. Gunakan Alat Bantu Ponsel Agar Tidak Terhubung Langsung
Gunakan
aksesoris berupa handsfree, headset, earphone atau speakerphone saat
bicara dengan handphone agar menjauhkan radiasi dari otak yang
berdekatan dengan telinga kita. dan juga Aktifkan speaker karena
dengan menggunakan speaker saat berbicara akan mengurangi
energi atau tingkat kekuatan radiasi ponsel. Semakin jauh Anda dari
antena ponsel, semakin rendah sinyalnya. Kabel headset pada banyak
ponsel juga bisa bertindak sebagai antena, sehingga dapat mengirimkan
sejumlah radiasi elektromagnetik ke kepala Anda.
2. Jangan Terlalu Sering Menggunakan Ponsel
Batasi waktu
penggunaan hp, jangan terus-menerus berada dekat dengan kita. jika kita
tidur matikan saja hp dan nyalakan telepon rumah kabel biasa, aksesoris
online.
3. Ingat Waktu
Jangan
menelepon terlalu lama dengan hape karena lebih baik memakai telepon
rumah biasa yang memakai kabel yang bebas radiasi gelombang
elektromagnetik.
4. Jangan Tidur Bersama Ponsel
Jauhkan
handphone yang aktif dari tempat tidur kita jangan sampai kita tidur
dekat dengan hp untuk menghindari paparan radiasi terus-menerus di
tempat yang sama. Anda memang membutuhkan alarm pada ponsel untuk
membantu Anda bangun pagi. Tetapi, jangan meletakkan ponsel di dekat
posisi kepala Anda. Medan elektromagnetik bisa mengurangi produksi
melatonin pada tubuh, dan penyapu radikal bebas yang dapat melindungi
sel-sel tubuh Anda dari kerusakan DNA. Seperti Anda tahu, kerusakan DNA
dapat meningkatkan risiko kanker dan penyakit lain.
5. Beli Ponsel yang Low Radiation
Beli hape
yang memiliki RF Specific Absorption Rate atau SAR rendah di bawah 1,6
watt/kg agar radiasi yang dihasilkan tidak terlalu besar yang dapat
mengganggu organ tubuh kita. aksesoris online.
6. Hindari Kontak Langsung dengan Tubuh
Hindari
menaruh ponsel di tempat yang tetap di dekat tubuh kita dalam jangka
waktu yang lama. Jika sering di kantong celana maka sering-sering
dipindahkan ke saku atau media penyimpanan yang lain. Dalam suatu
penelitian, ditemukan bahwa pria yang membawa ponselnya di dalam saku
celana cenderung memiliki jumlah sperma yang 25 persen lebih rendah
dibandingkan dengan kelompok pria lain yang tidak menyimpan ponselnya di
saku celana. Bagian lain dari tubuh menyerap radiasi pada intensitas
yang berbeda, dan jaringan testikular kemungkinan juga lebih mudah
diserang.
7. Pelajari dulu Jenis Ponsel yang akan diBeli
Pelajari
produk ponsel yang anda akan beli dan belilah yang mencamtumkan info
keterangan label emisi radiasi lalu pilihlah yang aman bagi tubuh kita
dan orang di sekitar kita. aksesoris online.
8. Menghindari Dekat dengan Orang yang sedang Menelpon
Jauhi teman
atau orang yang berada di sekitar kita yang sedang bertelepon ria dalam
jangka waktu lama agar kita tidak terkena imbas radiasi ponsel milik
orang lain.
9. SMS-an saja
Bila hobi
Anda SMS-an, ini saatnya Anda memaksimalkan hobi Anda. Mengirim teks
membatasi durasi paparan radiasi, dan menjaga jarak ponsel dari kepala
dan tubuh kita. Namun perhatikan juga, pria sebaiknya tidak SMS-an
sambil memangku ponsel. Jumlah studi yang menemukan kerusakan vitalitas
dan motilitas (sperma yang dapat bergerak sendiri secara spontan) sperma
dilaporkan meningkat. Bisa jadi, hal ini pun tak akan baik pengaruhnya
pada rahim.
10. Pilih offline mode
Saat ponsel tidak digunakan, biasakan untuk mematikannya. Atau, atur menjadi offline, standalone, atau flight mode, yang akan mematikan transmitter-nya
namun masih memungkinkan Anda untuk menggunakan ponsel untuk main game
atau mendengarkan musik. Pokoknya, membuka aplikasi lain kecuali
menelepon dan browsing internet.
11. Dari Kuping Kiri ke Kuping Kanan
Bila ada
kondisi yang mengharuskan Anda menelepon, cobalah memindahkan ponsel
dari telinga kiri ke telinga kanan berulang kali. Hal ini bisa membatasi
paparan pada satu sisi kepala saja, yang sering dikaitkan dengan
meningkatnya risiko tumor otak dan kanker kelenjar ludah pada telinga
yang sering digunakan untuk mendengarkan ponsel.
12. Hindari Ruang Sempit
Saat berada
di lift, kereta, atau mobil, sebaiknya tak usah sering-sering menelepon.
Lagipula, menggunakan ponsel saat mengemudi juga akan membahayakan
keselamatan Anda maupun pengguna jalan raya lainnya.
13. Perhatikan Sinyal
Jangan
menggunakan ponsel ketika sinyalnya lemah, atau ketika Anda sedang
berkendara di dalam mobil yang melaju sangat cepat (kereta api juga
termasuk). Hal ini secara otomatis akan memicu kekuatan sinyal hingga
maksimum, karena ponsel berusaha terhubung ke antena relay yang baru.
14. Kurangi bermain-main dengan Smartphone
Perangkat
seperti BlackBerry atau iPhone menghasilkan emisi yang lebih tinggi
daripada ponsel, karena mereka bergantung pada energi dari baterai untuk
melakukan aktivitas e-mail, koneksi internet, dan men-display warna.
15. Jauhkan Ponsel Ketika Belum Tersambung
Setelah
menekan tombol nomor ponsel teman Anda, jangan langsung mendekatkan
ponsel ke telinga. Saat itu, ponsel itu sedang berusaha terkoneksi, dan
sedang mengirimkan sinyalnya yang terkuat, tunggu beberapa saat sampai
panggilan Anda terkoneksi ke jaringan operator, baru kemudian tempelkan
telinga ke speaker. Sedikit banyak hal ini bisa mengurangi efek radiasi.
16. Rentan Terhadap Anak-Anak
Anak-anak tentu memiliki ketahanan fisik
yang lebih lemah ketimbang orang dewasa, termasuk dalam hal radiasi
handphone. Untuk itu biasakan Anak Anda untuk tidak terlalu sering
memanfaatkan handphone untuk aktifitas voice. Tapi Anak-anak perlu juga
diberi pemahaman untuk pemanfaatan handphone di kala darurat.
17. Jangan Gunakan Handphone di Elevator
Elevator (Lift) telah menjadi standar
fasilitas di gedung-gedung bertingkat. Elevator pun kini sudah banyak
yang dilengkapi penguat sinyal oleh para operator. Namun ada pendapat
untuk menunda bertelepon di dalam ruang metal tertutup, dalam hal ini
adalah elevator dan kendaraan box. Alasannya aktifitas handphone dapat
memicu hukum Faraday sehingga bisa menjebak radiasi yang dipancarkan dan
di khwatirkan akibatnya berbalik ke pengguna.
18. Indikator Kekuatan Sinyal
Dikala ingin melakukan panggilan,
sebaiknya perhatikan pula kondisi jaringan operator di layar handphone.
Jika melakukan panggilan di saat sinyal lemah atau satu bar maka proses
kerja handphone untuk terkoneksi ke jaringan operator bertambah berat.
Ini juga membawa efek pada tingkat radiasi.
19. Gunakan Handphone dengan SAR Rendah
Setiap handphone yang beredar memiliki
tingkat SAR (specific absorption rate) yang berlainan. SAR diartikan
sebagai ukuran tingkat penyerapan energi dari RF (radio frequency) yang
dapat masuk ke dalam tubuh. Semakin rendah tingkat SAR maka kian bagus
handphone yang dimaksud. Indikator SAR umumnya sudah disertakan dalam
buku manual pengoperasian handphone.
20. EMR Protection
Gunakan perangkat baik handphone ataupun
lainnya dengan validasi EMR (Electric & Magnetic Radiation)
protection. Salah satu yang mencuat saat ini seperti pemanfaatan bio
energy dan Scalar Energy. Radiasi EMR dapat bersifat kumulatif pada
tubuh Anda, wujud yang paling mudah dilihat yakni biological stress.
Jadi sangat penting untuk menggunakan Pelindung Anti Radiasi.
21. Mengkonsumsi Suplemen
Radiasi dari perangkat Microwave di base
station dapat mengurangi tingkat anti oxidant di dalam tubuh. Hal ini
bisa menjadi ancaman, sebab anti oxidant diperlukan tubuh untuk
perlindungan dan membawa pengaruh pada indikator stress, infeksi dan
penyakit-penyakit lain. Untuk itu Anda perlu mengkonsumsi suplemen yang
mengandung elemen Melatonin, Zinc, Gingko Biloba dan Bilberry Extract.
Keempat elemen tersebut bisa meningkatkan anti oxidant, melindungi sel
otak dan kesehatan mata.
Pengguna ponsel berat (beberapa
jam / hari) ditemukan terkena kangker getah bening non-Hodgkin pada
leher di area yang sering mengalami kontak ponsel. Beberapa menit
paparan radiasi ponsel dapat mengubah 5% sel kangker aktif menjadi 95%
sel kangker aktif, selama periode paparan dan beberapa saat setelah itu.
Risiko terkena tumor yang amat langka, neuro-epithelia, yang berkembang
di luar otak, meningkat dua kali lipat pada penggunaan ponsel di
bandingkan non-pengguna.
Pada tahun 1998, tercatat tak kurang 8 tuntutan hukum berkenaan dengan timbulnya tumor otak akibat penggunaan ponsel.
Kerusakan Sistem Pertahanan Tubuh dan DNA
Beberapa studi menunjukkan bahwa radiasi ponsel telah menyebabkan kerusakan DNA dalam sel tubuh.
Menurut penelitian di Inggris, radiasi dari frekuensi radio yang lemah
serupa dengan dipancarkan ponsel – dapat melemahkan system pertahanan
tubuh yang bertugas melawan infeksi dan penyakit.
Bayi Cacat
di USA Radiasi ponsel juga dikaitkan dengan bahaya terhadap ibu hamil dan janin yang dikandungnnya. Sebuah studi menunjukkan bahwa radiasi ponsel menyebabkan cacat pada emberio ayam.
Peningkatan Tekanan Darah
Jerman. pada sebuah studi yang dilaporkan
dalam media Lancet pada 1998, tekanan darah pada subyek yang diteliti
meningkat 5-10Hg-peningkatan yang lebih dari cukup untuk memicu stroke
atau serangan jantung pada orang-orang yang berisiko tinggi.
Ini kali pertama sebuah bukti yang sangat meyakinkan bahwa radiasi ponsel dapat mengubah fungsi sel dalam badan manusia.
Penyakit Alzheimer’s, Multiple Sclerosis & Parkinson’s
Swedia. Hanya dalam tempo dua menit
terpapar pancaran gelombang ponsel, dapat melemahkan batas pengaman
dalam darah, sehingga protein dan racun/toksin bocor dan kemudian masuk
ke dalam otak. Inilah yang membuka jalan bagi berkembangnya berbagai
penyakit seperti Penyakit Alzheimer’s, Multiple Sclerosis &
Parkinson’s
Studi lain menunjukkan pengguna ponsel 30
menit/ hari terkena risiko pikun (memory loss) dua kali lipat disbanding
pengguna ponsel kurang dari dua menit/hari.
USA Riset terhadap tikus menunjukkan paparan gelombang ponsel selama 45 menit menyebabkan
terhambatnya kemampuan belajar dan ingatan jangka pendek mereka.
Inggris. Riset yang disponsori pemerintah menunjukkan keterkaitan antara radiasi ponsel dengan kehilangan ingatan jangka pendek dan pikun sesaat.
Jantung dan Batu Ginjal
Eropa. Riset baru-baru ini menunjukkan radiasi ponsel dapat menyebabkan kebocoran hemoglobin – pembawa oksigen ke seluruh tubuh – dari sel darah merah, hal ini berakibat pada timbulnya sakit jantung dan batu ginjal.
Penurunan Gairah Sex, Rasa Terbakar dan Kelelahan
Ukroina. Riset pada binatang menunjukkan pengguna ponsel dapat menurunkan gairah sex secara drastis. Tikus yang terpapar radiasi ponsel
menghasilkan jauh lebih sedikit hormone testoteron dalam darah
dibandingkan tikus yang tak terpapar. Semakin tinggi tingkat radiasi
semakin sedikit testosterone yang dihasilkan, sehingga menurunkan gairah
seksual.
Skandinavia. Riset yang disponsori oleh
industry ponsel, pemerintah Norwegia dan Swedia menegaskan adanya
korelasi antara lama frekuensi/ seringnya penggunaan ponsel dengan munculnya gejala-gejala kelelahan/ fatique rasa terbakar, dan sakit kepala. Pengguna ponsel juga ada yang melaporkan telah mengalami kulit gatal-gatal, terbakar dan kejang-kejang.
Racun Dari Tambalan Gigi
Riset pun menunjukkan bahwa radiasi ponsel dapat mengaktifkan mercuri dalam tambalan gigi sehingga
menghasilkan sejenis gas beracun. Beberapa pakar percaya bahwa gas itu
dapat menyerang otak dan system syaraf sehingga mengakibatkan kondisi
seperti depresi, asthma, Alzheimer’s dan Multiple Sclerosis.
Sakit Kepala, Pusing-Pusing, Kehilangan Konsentrasi
Swedia. Riset yang disponsori industry ponsel terhadap 11.000
pengguna ponsel 4 – 5 kali sehari menghadapi risiko 3,6 x lebih besar
terkena sakit kepala dari pada pengguna ponsel kurang dari dua kali
sehari. Para pengguna juga menghadapi risiko 2,3 kali terkena
pusing-pusing dan 5,4 kali terkena kehilangan konsentrasi dibanding
non-pengguna. Orang-orang muda menghadapi risiko lebih besar, mereka
yang berusia dibawah 30 tahun menghadapi risiko 3 – 4 kali lebih besar
dibandingkan pengguna yang lebih tua.
BAHAYA RADIASI HP – HANDPHONE TERHADAP ORGAN TUBUH KITA
Di seluruh dunia saat ini telah
terdapat 570 juta pemakai handphone dan dalam jangka waktu 5 tahun lagi
jumlahnya akan terus meningkat hingga mencapai 1,4 bilion.
Suatu hal yang tetap masih menjadi perselisihan pendapat tentang pemakaian telephone selular adalah mengenai bahaya terdapatnya radiasi yang
dicurigai dapat menimbulkan terjadinya tumor otak pada pemakainya. Isu
kontroversi mengenai apakah gelombang radiasi yang dipancarkan antena
hand-phone berhubung demikian dekatnya ke kepala sewaktu pemakainya
berbicara hingga dapat mengganggu jaringan sel otak yang rawan terhadap
paparan gelombang elektromagnetik.
Isu negatif ini menjadi sangat
membimbangkan ketika awal Ogos tahun lalu seorang ahli saraf
(neurologist) dari Maryland, AS mengajukan saman bernilai $ 800 juta
kepada pembuat mobile-phone serta Persatuan Industri Telekomunikasi
Selular ( CTIA – Cellular Telephone Industry Association ). Neurologist
tersebut ialah Dr. Christopher Newman yang menderita penyakit tumor otak
yang muncul kerana keaktifannya dalam menggunakan hand-phone. Namun
sampai saat ini saman tersebut masih berhasil ditolak dengan alasan
bahwa bukti dan kajian ilmiah yang mendukung risiko terjadinya kanker
otak dinilai tidak cukup meyakinkan.
Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan handphone adalah sejenis gelombang microwave yang termasuk jenis radiasi non-ionisasi
dan levelnya tergolong rendah / low level radiation. Dari puluhan
kajian ilmiah yang telah dilakukan sampai sekarang ini, belum terdapat
bukti ilmiah hasil olahan kajian yang skala cakupan dan secara
komprehensif dapat meyakinkan bahwa efek radiasi non-ionisasi pada pemakaian handphone berakibat serupa dengan efek pancaran radiasi gelombang elektromagnetik jenis ionisasi yang telah dinyatakan positif sebagai salah satu penyebab tumor otak atau pun kerusakan DNA pada sel jaringan tubuh manusia.
Walaupun demikian berhubung bagi
pengguna yang kerap memakai handphone, para ahli mengingatkan pemakai
mobile-phone agar tetap bijak dan berhati-hati. Para ahli organisasi
kesehatan sedunia (WHO) sangat menganjurkan agar pemakaian hand-phone
terutama di kalangan usia kanak-kanak dibatasi sedemikian rupa ataupun
pemakaiannya dengan menggunakan “hands-free” guna untuk meminimalkan
risiko yang mungkin terjadi, berhubung alasan rawannya sel otak dalam
usia kanak-kanak yang sedang mengalami pertumbuhan.
WHO tengah mengadakan kajian menyeluruh
mencakup 10 negara guna menyingkap kesan pemakaian mobile-phone
terhadap risiko terjadinya kancer pada jaringan tubuh di daerah leher
dan kepala.
Badan FCC Amerika telah menguji tingkat radiasi yg dipancarkan beberapa handphone. Kekuatan radiasi handphone yg akan diterima otak atau yg dinamakan SAR
(Specific Absorption Rate) diukur dalam satuan watt/kg. FCC menetapkan
bahwa semua handphone yg memancarkan radiasi diatas 1.6 watt/kg dilarang
untuk diproduksi (dilarang masuk di amerika).
Sebenarnya semua handphone yg beredar
masih bisa dikategorikan “aman” karena tingkat SAR-nya masih dibawah 1.6
watt/kg. Meskipun demikian ada beberapa org yg merasa agak pusing atau
telinganya panas setelah menggunakan handphone-handphone yg
dikategorikan “aman” tersebut. Jadi yg betul-betul aman (bukan sekedar
aman saja) adalah yg tingkat radiasinya dibawah 1 watt/kg. Maka dari itu
utk memisahkan yg “aman” dan yg “betul-betul aman”.
Ada beberapa hasil penelitian (dari “ELECTRICAL SENSITIVITY”nya Prof. Dr.dr.anies, M.Kes,PKK ) yaitu sebagai berikut:
- Penelitian
di Finlandia, radiasi elektromagnetik telepon seluler selama 1 jam
mempengaruhi produksi protein pada sel. Meskipun tdk harus membahayakan
kesehatan, tetapi jika terjadi pd sel otak dpt berakibat fatal.
- Laporan dari European Journal of
Cancer Prevention Augst 02 menyatakan pengugnaan HP lebih rentan bagi
timbulnya kanker orak daripada tdk pernah menggunakannya sama sekali
- ICNIRP (International Comission on Non
Ionizing Radiation Protection) dan FCC (Federal Communication
Commision) menyatakan telepon seluler aman, meskipun wajib bagi produsen
mencantumkan tingkat pajanan radiasi SAR (Spesific Absorption Rate)
pada buku manualnya
- Meskipun emisi telepon seluler sangat kecil, apabia berada di dekat kepala selama beberapa menit dpt menaikan suhu di sel-sel otak sekitar 0,1 derajat C.
Beberapa Penemuan di berbagai negara tentang Bahaya-bahaya penggunaan ponsel :
Memanaskan Otak dan Kulit
- Di Inggris. Ponsel dapat membuat panas otak sehingga mengganggu fungsinya.
Sebuah kajian yang telah diterbitkan di Inggris tahun lalu,
mengungkapkan tingkat paparan (exposure) gelombang dari ponsel yang
ditempelkan di dekat telinga atau bagian badan tertentu lebih besar
daripada tingkat paparan dari stasiun ponsel terhadap seluruh badan.
- Di Swedia. Sebuah studi menunjukkan
peningkatan rasa/sensasi panas sebesar 48 kali terhadap telinga, muka
dan kepala dari pengguna ponsel. Di Swedia juga dilaporkan pada tahun
2006 bahwa kita memiliki risiko 240 persen lebih besar terkena kanker
otak berbahaya, tepatnya di bagian kepala yang berdekatan dengan telinga
yang sering digunakan untuk bertelepon. Penggunaan ponsel meningkatkan risiko terkena tumor otak sebesar 2,5 kali. Anak-anak yang tulang tengkoraknya lebih tipis dan otaknya lebih kecil menghadapi risiko lebih besar.
Australia. Tikus percobaan yang terkena radiasi ponsel selama 18 bulan, menghadapi tingkat risiko dua kali lipat terkena kanker.
- Di Rusia. Ponsel dapat meningkatan suhu permukaan kulit sampai
4,7 oC yang dapat mengarah ke timbulnya kangker kulit. Di Inggris,
ditemukan seorang pengguna ponsel yang meninggal karena tumbuhnya
sel-sel kanker pada permukaan kulit yang sering bersentuhan dengan
ponsel.
- Di USA. Pengguna bersat ponsel mengalami penurunan hormone melatonin yang amat penting untuk mencegah berkembangnya sel-sel kangker.
di Austria Perokok pengguna ponsel punya risiko lebih besar terkena kangker dibanding pengguna ponsel non perokok.
Beberapa
peneliti memperingatkan bahwa dampak panas ponsel ini dapat menyebabkan
paras pengguna bergaris-garis dan cekung yang menjadi awal terjadinya
penuaan dini. Diduga panas menyebabkan sel-sel badan menurun kerjanya
karena proses-proses dalam sel tak dapat berjalan secara efisien.
Ayo Kurangi Resiko Radiasi Ponsel HP Anda.
Sumber : http://norma07dp.wordpress.com/tips-kurangi-radiasi-ponsel/